Self Lifehacks

Antara Film dan Realita

Perkenalan pertama saya dengan musik bisa dikatakan terjadi bahkan sebelum saya bisa berbicara. Orang tua saya bercerita kalau saat masih bayi saya terkadang sulit tidur, setiap kali saya sulit tidur, mereka akan memutarkan melodi piano klasik untuk membantu saya tidur. Mungkin itu adalah kali pertama saya benar-benar menikmati musik. Kalau momen pertama yang membuat saya jatuh cinta pada musik sepertinya saat saya menjadi bagian dari sebuah pertunjukan teater musikal di sekolah saat saya kelas 4 SD. Saat itu saya juga dipercaya sebagai peran utama dalam pertunjukan tersebut.

Saat kecil saya sebenarnya anak yang cukup pemalu dan pendiam, tapi ternyata saya sangat menikmati interaksi yang terjadi dengan penonton di panggung, jadi saya selalu tertarik untuk bisa ikut serta dalam seni pertunjukkan. Bisa tampil dan menunjukkan bakat di depan banyak orang ternyata membuat saya merasa berbeda dalam artian yang baik. Mulai saat itu saya lebih banyak mengambil inisiatif untuk ikut serta dalam kelas atau kursus yang berhubungan dengan musik dan seni pertunjukan.

Ada banyak sekali musisi yang lantas menjadi sosok inspirasi saya dalam bermusik. Salah satu yang paling pertama saya rasa adalah Justin Bieber. Saya ingat dulu saya menyanyikan lagu andalannya, “Baby”, dengan sepupu saya sepanjang waktu. Ini juga sekaligus kali pertama saya mendapatkan pujian dari seseorang tentang suara saya saat bernyanyi. Lebih tepatnya tante saya yang meminta sepupu saya untuk menyanyikan lagu seperti saya di dalam mobil. Pujian sederhana, tapi jadi salah satu yang saya ingat.

Nama lain yang juga menginspirasi saya dalam dunia musik adalah Conan Gray. Dia adalah musisi pertama yang menginspirasi saya untuk mencoba menulis lirik karena lirik yang ia tuliskan menurut saya menarik dan juga unik. Jadi saya cukup mengidolakannya sebagai seorang penulis lagu dan penyanyi.

Berangkat dari sini, saya juga mencoba menuliskan lagu saya sendiri yang akhirnya baru-baru ini rilis yang berjudul “Movie”. Ide lagu ini sebenarnya saya dapatkan setelah lulus SMA. Saya ingat setelah lulus sekolah saya menonton sebuah film tentang masa-masa peralihan anak-anak menjadi dewasa, atau masa remaja. Saat menonton film itu saya merasa, kok hidup saya beda sekali dengan cerita di film-film tentang masa sekolah.

Draft lagu ini sudah saya simpan cukup lama, hingga akhirnya saya putuskan untuk melanjutkan lirik yang sebenarnya sudah ada di notes handphone saya. Lagu “Movie” sebenarnya bercerita tentang ekspektasi yang kita dapatkan saat menonton film dan realita saat ternyata hidup yang kita jalani tidak benar-benar mirip seperti yang kita tonton di film selama ini. Meski tak seindah film, kita adalah orang yang harus menuliskan kisah hidup kita sendiri, bukan orang lain. Kita yang harus punya kendali akan hidup dan berusaha jujur pada diri sendiri. Artinya menerima segala hal baik dan buruk yang kemudian kita rasakan. Hidup kita sering kali memang berbeda dengan cerita yang biasa kita lihat di film dan itu bukan hal buruk juga sebenarnya.

Meski tak seindah film, kita adalah orang yang harus menuliskan kisah hidup kita sendiri, bukan orang lain.

Saya rasa ada banyak orang yang bisa relate dengan topik ini. Banyak juga yang ingin hidupnya berjalan seperti cerita-cerita di luar sana entah itu di film atau media-media lainnya yang kadang tidak benar-benar realistis. Saya rasa kita juga butuh memisahkan diri dari hal-hal tersebut dan tidak terlalu memaksakan diri untuk mewujudkan kehidupan yang sempurna, karena memang tidak akan pernah ada. Lebih baik kita berusaha fokus untuk menjadi versi paling jujur dari diri kita sendiri.

Hidup kita sering kali memang berbeda dengan cerita yang biasa kita lihat di film dan itu bukan hal buruk juga sebenarnya.

Di rilisan kali ini aku juga bekerja sama dengan Asta (RAN) dan Handy (Soulvibe). Mereka menjadi produser untuk laguku kali ini. Kerja sama ini juga sangat menyenangkan menurut saya karena pada akhirnya kia bisa berdiskusi dan mencoba memahami gaya saya dalam bermusik dan akhirnya hadirlah lagu “Movie”. Saya berharap teman-teman yang mendengarkan bisa relate dengan ceritanya dan menikmati beat lagu ini. Semoga lagu ini bisa menjadi lagu yang menyenangkan untuk kamu dengarkan dan menemanimu bersantai di kamar atau bahkan menjadi soundtrack saat kamu sedang butuh waktu merefleksikan diri.

Related Articles

Card image
Self
Usaha Menciptakan Ruang Dengar Tanpa Batas

Aku terlahir dalam kondisi daun telinga kanan yang tidak sempurna. Semenjak aku tahu bahwa kelainan itu dinamai Microtia, aku tergerak untuk memberi penghiburan untuk orang-orang yang punya kasus lebih berat daripada aku, yaitu komunitas tuli. Hal ini aku lakukan berbarengan dengan niatku untuk membuat proyek sosial belalui bernyanyi di tahun ini.

By Idgitaf
19 May 2024
Card image
Self
Perjalanan Pendewasaan Melalui Musik

Menjalani pekerjaan yang berawal dari hobi memang bisa saja menantang. Menurutku, musik adalah salah satu medium yang mengajarkanku untuk menjadi lebih dewasa. Terutama, dari kompetisi aku belajar untuk mencari jalan keluar baru saat menemukan tantangan dalam hidup. Kecewa mungkin saja kita temui, tetapi selalu ada opsi jalan keluar kalau kita benar-benar berusaha berpikir dengan lebih jernih.

By Atya Faudina
11 May 2024
Card image
Self
Melihat Dunia Seni dari Lensa Kamera

Berawal dari sebuah hobi, akhirnya fotografi menjadi salah satu jalan karir saya hingga hari ini. Di tahun 1997 saya pernah bekerja di majalah Foto Media, sayang sekali sekarang majalah tersebut sudah berhenti terbit. Setelahnya saya juga masih bekerja di bidang fotografi, termasuk bekerja sebagai tukang cuci cetak foto hitam putih. Sampai akhirnya mulai motret sendiri sampai sekarang.

By Davy Linggar
04 May 2024