Self Lifehacks

Belajar di Luar Zona Nyaman

Dunia itu sangat luas. Apa yang pernah kita anggap bernilai atau mungkin segalanya, bisa saja terlihat kecil bila kita melihatnya dari sudut pandang yang lebih luas. Namun, untuk kita lantas bisa melihat sisi tersebut dan membuka pikiran kita lebih lebar, kadangkala kita perlu melangkah keluar dari zona nyaman, atau rutinitas harian yang selama ini sudah terbiasa kita jalani. Dan dari sini, ada banyak yang membuat kita belajar.

Langkah terbesar saya keluar dari zona nyaman untuk pertama kalinya, adalah pada masa saya memutuskan untuk tidak lagi menjadi VJ (video jockey) MTV karena mendapat tawaran untuk bermain film. Padahal sebenarnya, bekerja sebagai VJ sudah sangat nyaman bagi diri sendiri. Mendapat gaji yang jelas di tiap bulan, waktu syuting yang sudah terjadwal, serta materi yang sudah pasti saya bawakan. Namun, entah mengapa sempat terbatin dalam diri, bila mungkin ada sesuatu yang bisa saya lakukan selain ini. Kebetulan di saat bersamaan, saya mendapat kesempatan untuk bermain di layar lebar. Pada saat itu, waktu syuting kurang lebih 20 hingga 30 hari. Jika ditambah waktu persiapan dan promo film, maka sekitar tiga bulan saya harus cuti dari pekerjaan saya sebagai VJ. Tentu perusahaan besar seperti MTV meminta komitmen pada kita. Saya harus memilih salah satu, tidak bisa keduanya.

Kita memang harus banyak bertanya agar tidak sesat di jalan. Meskipun pada akhirnya jawaban yang saya terima dari mereka semua adalah kembali lagi tergantung pada diri sendiri, tapi setidaknya saya mendapat perspektif lain dalam memandang suatu persoalan.

Rasanya berat sekali saat itu harus memilih di antara dua hal, apakah saya tetap bekerja seperti biasa, atau keluar darinya, dan mencoba suatu hal baru yang sebenarnya saya belum tahu juga akankah berhasil atau tidak. Saya bertanya pada diri sendiri, keluarga, dan juga teman. Kita memang harus banyak bertanya agar tidak sesat di jalan. Meskipun pada akhirnya jawaban yang saya terima dari mereka semua adalah kembali lagi tergantung pada diri sendiri, tapi setidaknya saya mendapat perspektif lain dalam memandang suatu persoalan. Dikatakan tergantung pada diri karena memang segala keputusan yang berkaitan dengan diri sendiri, ujung-ujungnya ya kita yang menjalani. Apakah kita cukup percaya diri untuk meninggalkan apa yang selama ini terasa nyaman bagi diri untuk sesuatu yang sama sekali belum kita tahu ujungnya?

Ketika itu, akhirnya keputusan yang saya buat adalah memilih bermain film dibandingkan tetap bekerja di perusahaan yang membesarkan nama saya. Pertimbangannya, toh saya paling tidak sudah pernah mencoba menjadi seorang VJ lalu bermain film. Bila nanti saya tidak kembali mendapat tawaran bermain film atau ternyata film bukan jalan saya, masih ada banyak hal lainnya yang bisa saya lakukan, bukan? Yakin saja dengan diri sendiri. Kalau kita tidak pernah berani mencoba, selamanya kita tidak akan pernah tahu bagaimana rasanya. Saya ingat saat itu saya pun meminta bantuan keluarga serta teman-teman untuk ikut memberi dukungan. Bila sewaktu-waktu saya gagal, please be there for me.

Yakin saja dengan diri sendiri. Kalau kita tidak pernah berani mencoba, selamanya kita tidak akan pernah tahu bagaimana rasanya.

Ternyata, begitu saya memberanikan diri menjalankan keputusan untuk keluar dari zona nyaman, seketika dunia terlihat lebih besar dan berwarna di luar sana. Setelah satu film selesai, saya kembali mendapat tawaran bermain di film lain, di saluran televisi berbeda, sejumlah sinetron, dan lain sebagainya. Bila dihitung-hitung, ternyata apa yang saya dapatkan menjadi lebih baik daripada apa yang telah saya anggap nyaman dahulu.

Ternyata, begitu saya memberanikan diri menjalankan keputusan untuk keluar dari zona nyaman, seketika dunia terlihat lebih besar dan berwarna di luar sana.

Dampak positif dari berani mencoba hal baru ialah membuka benak kita akan kesempatan-kesempatan tidak terduga di luar sana. Memang, tidak semua orang bisa serta merta meninggalkan segala kenyamanan untuk mengikuti passion atau hal baru yang ingin mereka geluti karena sejumlah pertimbangan. Untuk yang sudah berkeluarga, mungkin mereka akan berpikir bagaimana untuk tetap dapat menghidupi keluarga mereka. Bagi yang memiliki perusahaan, mereka tidak bisa serta merta berganti profesi karena adanya tanggung jawab terhadap karyawan-karyawan yang dimiliki. Namun, setiap diri kita bisa mencoba untuk selalu mempelajari keterampilan baru. Hidup selalu naik dan turun. Buat diri kita, di mana pun kita berada, dilihat orang lain karena diri kita sendiri, bukan yang lainnya. Saat kita di atas, kita bisa berbuat sesuatu untuk orang lain. Saat di bawah, kita bisa berbuat sesuatu dengan keterampilan yang kita miliki untuk bertahan. Dengan ini, paling tidak kita telah memiliki modal kepercayaan diri untuk melangkah ke mana pun.

Buat diri kita, di mana pun kita berada, dilihat orang lain karena diri kita sendiri, bukan yang lainnya. Saat kita di atas, kita bisa berbuat sesuatu untuk orang lain. Saat di bawah, berbuat sesuatu dengan keterampilan yang kita miliki untuk bertahan.

Related Articles

Card image
Self
Peran Mentorship Untuk Pendidikan Yang Lebih Baik

Jika melihat kembali pengalaman pembelajaran yang sudah aku lalui, perbedaan yang aku rasakan saat menempuh pendidikan di luar negeri adalah sistem pembelajaran yang lebih dua arah saat di dalam kelas. Ada banyak kesempatan untuk berdiskusi dan membahas tentang contoh kasus mengenai topik yang sedang dipelajari.

By Fathia Fairuza
20 April 2024
Card image
Self
Alam, Seni, dan Kejernihan Pikiran

Menghabiskan waktu di ruang terbuka bisa menjadi salah satu cara yang bisa dipilih. Beberapa studi menemukan bahwa menghabiskan waktu di alam dan ruang terbuka hijau ternyata dapat membantu memelihara kesehatan mental kita. Termasuk membuat kita lebih tenang dan bahagia, dua hal ini tentu menjadi aspek penting saat ingin mencoba berpikir dengan lebih jernih.

By Greatmind x Art Jakarta Gardens
13 April 2024
Card image
Self
Belajar Menanti Cinta dan Keberkahan Hidup

Aku adalah salah satu orang yang dulu memiliki impian untuk menikah muda, tanpa alasan jelas sebetulnya. Pokoknya tujuannya menikah, namun ternyata aku perlu melalui momen penantian terlebih dahulu. Cinta biasanya dikaitkan dengan hal-hal indah, sedangkan momen menanti identik dengan hal-hal yang membosankan, bahkan menguji kesabaran.

By Siti Makkiah
06 April 2024