Self Love & Relationship

Belajar Objektif Pada Diri Sendiri

Seperti layaknya sosok adik dalam keluarga, aku juga banyak mendapatkan referensi dan pengaruh dari kakak, termasuk dalam hal musik. Aku punya dua kakak laki-laki yang di masa remaja sering mendengarkan lagu-lagu hip-hop yang dikemudian hari akhirnya memberikan pengaruh pada selera musikku. Sejak kecil, aku sebenarnya cukup aktif dalam tari tradisional, lalu kemudian aku mulai belajar dance hip-hop karena mulai tertarik dengan kultur dan budaya hip-hop, termasuk musik rap.

Sejauh yang aku pahami, musik rap memang awalnya hadir sebagai suatu cara penyampaian pesan. Ketertarikanku akan hal ini ditambah latar belakang pendidikanku di bidang psikologi membuatku merasa ada banyak hal yang bisa disampaikan melalui musik hip-hop dan rap. Menurutku ada banyak hal dalam kehidupan kita sehari-hari, termasuk relationship dan self-love yang bisa diceritakan melalui musik. Hingga akhirnya aku memulai karir musik secara tidak sengaja pada tahun 2019 di Bandung.

Di awali dengan pertanyaan sederhana dari seorang teman, “kamu bisa nge-rap kan?” kemudian hal ini mengatarkan aku untuk tampil pada acara yang akhirnya ia buat. Dari titik itu akhirnya aku mulai tertaik mendalami karir musik dengan lebih serius. Setelah merilis single berjudul “Sassy”, di tahun ini akhirnya aku kembali merilis sebuah lagu berjudul “Drunk In Love”.

Inspirasi cerita lagu ini sebenarnya datang dari seorang teman, hadir dari percakapan yang ia lakukan dengan pasangannya. Momen tersebut akhirnya aku jadikan inspirasi untuk membahas topik toxic relationship dari sudut pandang yang berbeda. Cerita yang ingin aku sampaikan sebenarnya bukan hanya tipikal hubungan yang tidak sehat, saat salah satu pihak cenderung kasar atau menipulatif tapi lebih luas dari itu.

Dalam sebuah hubungan setiap individu yang terlibat memiliki peran, itu artinya setiap orang memiliki andil dalam bagaimana sebuah hubungan dijalankan. Tak jarang kita lebih mudah menyalahkan pihak lain saat sebuah hubungan berjalan buruk, padahal mungkin kita juga pernah menjadi alasan kenapa hal tersebut bisa terjadi. It takes two to tango, hubungan tersebut kita jalani berdua dan tentu kita juga memberikan dampak.

Tak jarang kita lebih mudah menyalahkan pihak lain saat sebuah hubungan berjalan buruk, padahal mungkin kita juga pernah menjadi alasan kenapa hal tersebut bisa terjadi. It takes two to tango, hubungan tersebut kita jalani berdua dan tentu kita juga memberikan dampak.

Aku juga sebenarnya paham, bahwa sangat sulit untuk bisa benar-benar objektif terhadap diri sendiri. Insting pertama yang muncul saat berada dalam sebuah hubungat yang tidak sehat adalah mempertanyakan kenapa harus kita yang mengalami hal ini? Tentu sulit berpikir jernih saat berada dalam situasi ini.

Tepat ketika kita mulai sadar bahwa hubungan yang kita jalani sudah mulai tidak berjalan baik, ini sebenarnya adalah tanda bahwa kita sudah memulai langkah pertama untuk bisa mengevaluasi diri. Setelah mulai memiliki kesadaran akan situasi yang terjadi, kita bisa mulai mempertanyakan kembali apakah kita sudah mengenal diri dengan baik? Apakah aku sudah bersikap baik pada diriku sendiri selama ini?

Tepat ketika kita mulai sadar bahwa hubungan yang kita jalani sudah mulai tidak berjalan baik, ini sebenarnya adalah tanda bahwa kita sudah memulai langkah pertama untuk bisa mengevaluasi diri.

Menurutku, menjadi objektif terhadap diri sendiri saat menjalin hubungan dengan orang lain adalah sebuah kemampuan yang sangat berharga. Aku juga yakin bahwa tidak ada hubungan yang sempurna, hubungan yang sepenuhnya sehat tanpa cela tidak akan pernah ada. Setiap hubungan pasti memiliki toxic dalam kadar yang berbeda-beda. Kita juga harus bersiap menghadapi perubahan dan pertumbuhan sebagai sebuah pasangan dan individu. Saat sebuah hubungan mulai berubah menjadi tidak sehat, butuh usaha kedua belah pihak untuk bisa menemukan solusi terbaik kalau memang hubungan ini masih ingin dipertahankan.

Tidak ada hubungan yang sempurna, hubungan yang sepenuhnya sehat tanpa cela tidak akan pernah ada. Setiap hubungan pasti memiliki toxic dalam kadar yang berbeda-beda. Kita juga harus bersiap menghadapi perubahan dan pertumbuhan sebagai sebuah pasangan dan individu.

Di samping cerita yang diambil dari sudut pandang berbeda, lagu “Drunk In Love” juga cukup segar dari sisi nuansa musik yang dihadirkan. Di rilisan kali ini, aku mencoba belajar untuk lebih banyak bernyanyi. Dengan harapan pesan yang ingin aku sampaikan bisa ditangkap dengan baik oleh teman-teman yang mendengarkan.

Pada bagian akhir lagu “Drunk In Love” aku juga menyisipkan monolog tentang bagaimana mencintai diri sebenarnya berawal dari pola pikir kita. Daripada sibuk mempertanyakan apakah pasangan kita memang betul-betul serius menyayangi kita dan mempertahankan sebuah hubungan, mungkin pertanyaan yang seharusnya kita jawab adalah apakah aku sudah mencintai diriku sendiri dengan sebaik-baiknya, seperti yang sepantasnya aku berikan pada diriku sendiri? Berada dalam toxic relationship memang kadang bisa adiktif tapi dalam jangka panjang tentu ini tidak akan membawa kebaikan pada hidup kita.

Apakah aku sudah mencintai diriku sendiri dengan sebaik-baiknya, seperti yang sepantasnya aku berikan pada diriku sendiri?

Maka, pikirkan kembali apakah hubungan yang sedang kamu jalani baik untuk dirimu saat ini dan masa depan?

Related Articles

Card image
Self
Usaha Menciptakan Ruang Dengar Tanpa Batas

Aku terlahir dalam kondisi daun telinga kanan yang tidak sempurna. Semenjak aku tahu bahwa kelainan itu dinamai Microtia, aku tergerak untuk memberi penghiburan untuk orang-orang yang punya kasus lebih berat daripada aku, yaitu komunitas tuli. Hal ini aku lakukan berbarengan dengan niatku untuk membuat proyek sosial belalui bernyanyi di tahun ini.

By Idgitaf
19 May 2024
Card image
Self
Perjalanan Pendewasaan Melalui Musik

Menjalani pekerjaan yang berawal dari hobi memang bisa saja menantang. Menurutku, musik adalah salah satu medium yang mengajarkanku untuk menjadi lebih dewasa. Terutama, dari kompetisi aku belajar untuk mencari jalan keluar baru saat menemukan tantangan dalam hidup. Kecewa mungkin saja kita temui, tetapi selalu ada opsi jalan keluar kalau kita benar-benar berusaha berpikir dengan lebih jernih.

By Atya Faudina
11 May 2024
Card image
Self
Melihat Dunia Seni dari Lensa Kamera

Berawal dari sebuah hobi, akhirnya fotografi menjadi salah satu jalan karir saya hingga hari ini. Di tahun 1997 saya pernah bekerja di majalah Foto Media, sayang sekali sekarang majalah tersebut sudah berhenti terbit. Setelahnya saya juga masih bekerja di bidang fotografi, termasuk bekerja sebagai tukang cuci cetak foto hitam putih. Sampai akhirnya mulai motret sendiri sampai sekarang.

By Davy Linggar
04 May 2024