Self Editor's Note

Editor’s Note: Tahan Godaan

Tanpa terasa kita telah kembali memasuki bulan suci Ramadhan. Bagi mereka yang menjalankan, bulan Ramadhan menjadi begitu bermakna karena kita diberikan kesempatan untuk belajar menerima keadaan dan menjauhkan diri dari berbagai godaan agar bisa kembali ke fitrahnya sebagai manusia yang suci dan seperti terlahir kembali. Sesungguhnya, prinsip ini tidak hanya dapat dijalankan bagi mereka yang Muslim semata.

Menjauhkan diri dari godaan sudah semestinya dijalankan oleh setiap manusia – terlepas apa pun keyakinannya – karena dengan memiliki kemampuan untuk mengontrol diri, kita akan dapat lebih mudah menavigasi hidup agar lebih waras dan produktif. Contoh sederhananya adalah saat kita sedang fokus menjalani sesuatu. Tak jarang fokus datang bersamaan dengan distraksi. Semakin kuat kita mencoba fokus, seakan semakin banyak distraksi yang menghampiri. Pilihannya hanya dua; menguatkan diri pada fokus agar tercapai tujuan kita di awal atau memilih menyapa distraksi yang bisa membuat kita lupa garis finish kita.

Menjauhkan diri dari godaan sudah semestinya dijalankan oleh setiap manusia – terlepas apa pun keyakinannya.

Bagi kebanyakan orang, distraksi itu memang tampak lebih menarik. Begitulah memang sifat alami sebuah godaan. Akan selalu terlihat lebih menarik. Ingat kan pepatah “rumput tetangga lebih hijau dari rumput sendiri”? Kurang lebih itu yang akan selalu kita rasakan. Dan mengatakan tidak pada hal yang menarik perhatian akan menjadi suatu hal yang sangat sulit.

pertanyaannya, mengapa yang namanya godaan selalu sulit untuk ditolak? Umumnya godaan muncul sebagai sesuatu yang mencoba mengisi ‘keinginan’ kita. Godaan lahir dari keinginan kita untuk melakukan sesuatu yang kita rasa tepat, penting, dan seringnya membawa kesenangan. Godaan sering pula muncul sebagai keinginan kita untuk memuaskan diri. Namun yang harus disadari apakah memang godaan ini sebagai suatu kebutuhan – jangan-jangan ia hanyalah sebuah keinginan yang bersumber dari nafsu semata.

Sepanjang Mei ini, GREATMIND akan mengajak kita semua untuk berbicara mengenai disiplin, mengenal mengapa manusia bisa punya nafsu, membedakan mana kebutuhan dan keinginan, dan berbagai topik lain yang terkait dengan pengendalian diri. Semoga kisah-kisah yang akan dibagikan oleh para figur publik selama bulan ini bisa membantu kita menjalani hidup dengan lebih baik.

Related Articles

Card image
Self
Peran Mentorship Untuk Pendidikan Yang Lebih Baik

Jika melihat kembali pengalaman pembelajaran yang sudah aku lalui, perbedaan yang aku rasakan saat menempuh pendidikan di luar negeri adalah sistem pembelajaran yang lebih dua arah saat di dalam kelas. Ada banyak kesempatan untuk berdiskusi dan membahas tentang contoh kasus mengenai topik yang sedang dipelajari.

By Fathia Fairuza
20 April 2024
Card image
Self
Alam, Seni, dan Kejernihan Pikiran

Menghabiskan waktu di ruang terbuka bisa menjadi salah satu cara yang bisa dipilih. Beberapa studi menemukan bahwa menghabiskan waktu di alam dan ruang terbuka hijau ternyata dapat membantu memelihara kesehatan mental kita. Termasuk membuat kita lebih tenang dan bahagia, dua hal ini tentu menjadi aspek penting saat ingin mencoba berpikir dengan lebih jernih.

By Greatmind x Art Jakarta Gardens
13 April 2024
Card image
Self
Belajar Menanti Cinta dan Keberkahan Hidup

Aku adalah salah satu orang yang dulu memiliki impian untuk menikah muda, tanpa alasan jelas sebetulnya. Pokoknya tujuannya menikah, namun ternyata aku perlu melalui momen penantian terlebih dahulu. Cinta biasanya dikaitkan dengan hal-hal indah, sedangkan momen menanti identik dengan hal-hal yang membosankan, bahkan menguji kesabaran.

By Siti Makkiah
06 April 2024