Self Work & Money

F.I.R.E Movement: Memberikan Pilihan Untuk Mengoptimalkan ‘Hidup’

Bagus Anindityo

@banindityo

Certified Financial Planner

Rizzandi Ary

@aryrizza1904

Certified Financial Planner

Pembahasan mengenai topik pengelolaan keuangan sepertinya cukup banyak muncul di media sosial. Mulai dari cara menabung, menekan angka pengeluaran, hingga investasi. Perbincangan yang dilakukan sebenarnya kurang lebih memiliki tujuan yang serupa, yaitu menuju hidup yang lebih tenang secara finansial. Greatmind kali ini berkesempatan untuk berbincang mengenai sebuah konsep bernama Financial Independence Retire Early (F.I.R.E) bersama Rizzandi Ary, CFP®  dan Bagus Anindityo, CFP® yang sering membagikan perjalanan mereka menuju ‘F.I.R.E’ melalui akun instagram @otw.fire.

Greatmind (GR): Halo Mas Bagus dan Mas Rizza, untuk memulai mungkin boleh kenalan sedikit mengenai latar belakang pekerjaan saat ini dan juga perkenalannya dengan konsep F.I.R.E?

Bagus Anindityo (BA): Halo semua, nama saya Bagus. Saat ini masih bekerja di sebuah perusahaan yang bergerak di beauty industry dibagian finance.

Rizzandi Ary (RA): Hi semua, nama saya Rizza, dulu kuliahnya di marketing management. Saya juga masih bekerja, di bagian marketing dari salah satu perusahaan consumer electronic. Dari dulu saya sangat tertarik dengan personal finance hingga akhirnya memutuskan untuk ambil Certified Financial Planner (CFP®) bersama Mas Bagus juga.

GR: Sebenarnya konsep F.I.R.E ini dimulai dari mana?

RA: Oke, ada yang bilang konsep F.I.R.E ini secara garis besar mirip dengan konsep dana pensiun. Namun jika kita bicara soal ‘pensiun’ sering diasumsikan sebagai hal yang masih jauh sekali dan tidak relevan bagi banyak anak muda dan F.I.R.E movement selain soal dana pensiun, juga tentang kebebasan finansial agar kita punya ‘opsi’ untuk menjalankan hal-hal yang kita senangi tanpa terhalangi soal ‘uang’.

BA: Kalau berbicara tentang kebebasan finansial atau financial independence ini sebenarnya sebuah konsep yang sudah lama ada, sekitar tahun 1960-an.

Dulu kita mungkin pernah belajar atau dengan konsep yang mirip tapi kesannya tidak relevan atau ada juga anggapan bahwa kalau mau merdeka secara finansial artinya kita harus jadi investor atau pengusaha dan hal tesebut jadi susah untuk diikuti, terutama bagi kita yang datang dari latar belakang keluarga yang juga pekerja (karyawan)

Salah satu artikel yang memicu munculnya konsep F.I.R.E sebagai sebuah movement adalah artikel berjudul “Shockingly Simple Math Behind Early Retirement” yang terbit di tahun 2012. Referensi artikel ini sebenarnya beberapa berasal dari buku yang terbit di tahun 1980-an. Jadi ini memang bukan konsep baru. Di Amerika, komunitas F.I.R.E movement sendiri sudah ada sekitar tahun 2010. Menariknya, konsep F.I.R.E movement ini menawarkan konsep yang relatable dan possible bagi siapapun, termasuk bagi kita para pekerja biasa untuk bisa mencapai kebebasan finansial.

GR: Kalau begitu, apa yang dimaksud dengan kebebasan finansial?

BA: Singkatnya adalah bagaimana kita bisa hidup dari hasil ‘investasi’. Seberapa banyak? Tergantung pada pengeluaran kita pribadi. Kalau berdasarkan teori yang dikemukakan oleh William Bengen atau yang sekarang dikenal dengan nama 4% rule. Aturan ini bilang kalau kita punya aset senilai 25x pengeluaran tahunan atau 300x pengeluaran bulanan kita yang selalu bertumbuh setiap tahun-nya, kemudian kita ambil 4% dari aset yang terus bertumbuh setiap tahun-nya, maka kita bisa hidup dari hasil ‘return’ dari aset tersebut untuk waktu yang sangat panjang. Analoginya seperti punya bebek bertelur emas. Nah, bentuk asetnya apa saja? bisa macam-macam sesuai profil risiko masing-masing.

GR: Kalau definisi yang dimaksud retire early dalam konsep F.I.R.E ini bagaimana?

RA: Kalau di F.I.R.E, kapanpun kita bisa pensiun lebih cepat dari waktu yang seharusnya itu sudah bisa di sebut retire early. Kalau di Indonesia, kita biasanya pensiun sekitar usia 56 tahun, jika kita akhirnya pensiun di umur 55 tahun pun artinya sudah masuk retire early. Jadi tidak ada batasan, harus sebelum usia 40 atau 50.

Jika ditanya retire early apakah artinya berhenti bekerja sama sekali? Bisa iya, bisa tidak, karena di F.I.R.E. community, pensiun dini atau ‘retire early’ adalah sebagai sebuah pilihan, bukan keharusan. Pilihan pertama, bisa saja kita benar-benar berhenti bekerja sama sekali atau yang pilihan kedua, kita bisa ‘berpindah’ mengerjakan hal yang lebih menyenangkan bagi kita. Kalau dulu mungkin kita tidak bisa memilih sebuah jalur karir atau bidang pekerjaan tertentu karena keterbatasan finansial, dengan F.I.R.E kita jadi punya kesempatan untuk mengerjakan hal yang sebenarnya kita suka tanpa khawatir mengenai kondisi keuangan kita. Jadi F.I.R.E memberikan kita ‘opsi’ dan pilihan untuk pensiun, bukan sebuah kewajiban.

Jika ditanya retire early apakah artinya berhenti bekerja sama sekali? Bisa iya, bisa tidak, karena di F.I.R.E. community, pensiun dini atau ‘retire early’ adalah sebagai sebuah pilihan, bukan keharusan.

GR: Siapa yang biasanya tertarik untuk menerapkan konsep F.I.R.E?

BA: Mungkin kita mulai dulu dari alasan kenapa F.I.R.E movement itu menarik perhatian. Satu, sebagai pekerja saat ini kita makin merasa insecure dengan karir kita. Dalam artian, ketidakpastian karir terlebih dengan berita banyaknya lay off karyawan di berbagai industri atau karena kemajuan teknologi dengan AI dan segala macam yang satu sisi mungkin akan menggantikan beberapa posisi di perusahaan. Kedua, banyak yang saat ini merasa tidak cocok dengan pilihan karir yang diambil. Kita memilih jurusan kuliah di usia sekitar 17-18 tahun, saat kita belum tau akan banyak hal di dunia, lalu harus kita jalani seumur hidup. Kadang orang juga tidak berani untuk pivot dan mengganti bidang karir. Itu kenapa konsep F.I.R.E menjadi menarik.

Lalu siapa yang mungkin tertarik dengan F.I.R.E? Biasanya orang-orang yang merasakan dua hal tadi. Orang yang tidak mau bergantung dengan sistem sosial atau pekerjaan dan juga orang yang ingin mengeksplor bidang lain dalam hidupnya. Selain itu, kalau kita lihat di Amerika, orang-orang yang menerapkan F.I.R.E juga berasal dari latar belakang pekerjaan yang beragam mulai dari perawat, pengacara, ahli IT, dan masih banyak lagi.

GR: Bagaimana cara menemukan strategi yang tepat untuk mencapai F.I.R.E?

RA: Bagi kami di @OTW.FIRE strategi mencapai F.I.R.E utamanya ada lima pilar. Pertama adalah tentang menemukan cara untuk meningkatkan pendapatan, dengan mengejar promosi jabatan di kantor, pindah ke kantor lain, atau punya side hustle. Kedua yang mungkin tidak disukai banyak orang adalah tentang mencari cara mengurangi pengeluaran. Belakangan sempat ramai tentang frugal living dan minimalism, ini adalah kiat-kiat tentang menekan pengeluaran.

Pilar ketiga adalah investasi. Perjalanan untuk mengumpulkan aset sejumlah 25x pengeluaran tahunan tadi butuh waktu bertahun-tahun, salah satu cara untuk mencapai tujuan tersebut adalah dengan investasi. Bagi yang punya ilmu, kemampuan dan waktu, silakan melakukan investasi di pasar modal misalnya, tapi terus terang kita tidak menyarankan jika kita tidak punya ilmu, kemampuan dan waktu yang mumpuni.

Kami di @OTW.FIRE menambahkan dua pilar strategi untuk mencapai F.I.R.E, yaitu habit building & risk management. Mencapai kebebasan finansial adalah sebuah perjalanan panjang, mungkin butuh waktu belasan bahkan puluhan tahun dan ini tidak akan tercapai tanpa konsistensi ‘HABIT’ setiap bulannya. Pilar selanjutnya soal mengelolal risiko dan disini secara umum role of insurance yang bisa ‘menyelamatkan’ kita dari risiko yang bisa menghalangi kita untuk mencapai ‘F.I.R.E’.

Terakhir, sebagai ‘bonus’ kita suka menambahan pesan bahwa F.I.R.E movement tidak melulu cerita soal uang. Jadi penting juga untuk kita tetap menjaga hubungan kita dengan Tuhan, karena ini adalah perjalanan panjang, kita butuh perlindungan dari-Nya.

BA: Itu tadi gambaran besarnya. Personal finance pada akhirnya masalah matematika, caranya tergantung masing-masing dari kita, pilih cara yang paling taktis dan memungkinkan dengan kondisi hidup yang kita jalani. F.I.R.E movement tidak membatasi kita dalam usaha menuju kebebasan finansial, yang penting sesuai dengan kondisi masing-masing individu.

Personal finance pada akhirnya masalah matematika, caranya tergantung masing-masing dari kita, pilih cara yang paling taktis dan memungkinkan dengan kondisi hidup yang kita jalani.

GR: Apa miskonsepsi F.I.R.E yang paling umum ditemui?

BA: Salah satunya adalah tentang retire early yang mengharuskan orang berhenti bekerja sama sekali. Siapa bilang kita harus tidak melakukan apapun. Sekali lagi, ini hanya opsi bukan keharusan.

RA: Mungkin aku kasih tambahan yang agak sedikit relijius. Ini poin yang jarang dibahas oleh financial planner lain bahwa F.I.R.E movement tidak melulu soal hal-hal duniawi. Saya pernah berbincang dengan Mas Soleh, salah satu teman kita, intinya kalau kita sudah ‘selesai’ dengan persoalan uang ini, justru kita jadi bisa lebih fokus untuk menyiapkan bekal di kehidupan setelah dunia nanti and yes, it’s beyond money.

F.I.R.E movement tidak melulu soal hal-hal duniawi. Kalau kita sudah ‘selesai’ dengan persoalan uang ini, justru kita jadi bisa lebih fokus untuk menyiapkan bekal di kehidupan setelah dunia nanti and yes, it’s beyond money.

GR: Kenapa akhirnya memutuskan untuk membagikan perjalanan F.I.R.E ini di media sosial?

BA: Sebenarnya sesuai dengan keterangan yang ada di akun instagram @OTW.FIRE : ‘your F.I.R.E journey buddy’. Namanya juga masih on the way, kita tidak pernah klaim bahwa kita yang paling paham, kita justru ingin menjadi teman/buddy bagi siapapun yang juga sedang menjalani proses ini. Kita ingin jadi tempat bagi teman-teman yang tertarik dengan F.I.R.E movement untuk saling memberi semangat dan bertukar ilmu satu sama lain.

RA: Kalau saya boleh tarik agak luas sedikit, perbaikan kondisi finansial pribadi bisa membantu kemajuan Indonesia secara tidak langsung. Bayangkan kalau setiap orang beres dengan kondisi keuangannya, bisa punya ‘opsi’ untuk menjalankan pekerjaan yang disukai, sehingga setiap individu bisa lebih produktif atau belakangan kita suka mendengar soal sandwich generation yang ‘kadang’ bisa menghalangi seseorang untuk memaksimal potensi dirinya. Anyway, sandwich generation terjadi bukan selalu karena orang tua kita dulu pendapatannya kurang, salah satu penyebab utamanya  karena informasi tentang pengelolaan personal finance belum seluas sekarang, bayangkan jika di masa depan sudah tidak ada sandwich generation, kita akan semakin kuat sebagai sebuah bangsa, karena masing-masing individu on higher possibilities to be able to  optimize their potentials . Atas hal tersebut, kita jadi ingin berbagi kebanyak orang mengenai konsep F.I.R.E ini, agar kita bisa ‘lebih merdeka’ dengan punya lebih banyak opsi untuk kebahagiaan hidup yang lebih ‘optimal’.

Related Articles

Card image
Self
Usaha Menciptakan Ruang Dengar Tanpa Batas

Aku terlahir dalam kondisi daun telinga kanan yang tidak sempurna. Semenjak aku tahu bahwa kelainan itu dinamai Microtia, aku tergerak untuk memberi penghiburan untuk orang-orang yang punya kasus lebih berat daripada aku, yaitu komunitas tuli. Hal ini aku lakukan berbarengan dengan niatku untuk membuat proyek sosial belalui bernyanyi di tahun ini.

By Idgitaf
19 May 2024
Card image
Self
Perjalanan Pendewasaan Melalui Musik

Menjalani pekerjaan yang berawal dari hobi memang bisa saja menantang. Menurutku, musik adalah salah satu medium yang mengajarkanku untuk menjadi lebih dewasa. Terutama, dari kompetisi aku belajar untuk mencari jalan keluar baru saat menemukan tantangan dalam hidup. Kecewa mungkin saja kita temui, tetapi selalu ada opsi jalan keluar kalau kita benar-benar berusaha berpikir dengan lebih jernih.

By Atya Faudina
11 May 2024
Card image
Self
Melihat Dunia Seni dari Lensa Kamera

Berawal dari sebuah hobi, akhirnya fotografi menjadi salah satu jalan karir saya hingga hari ini. Di tahun 1997 saya pernah bekerja di majalah Foto Media, sayang sekali sekarang majalah tersebut sudah berhenti terbit. Setelahnya saya juga masih bekerja di bidang fotografi, termasuk bekerja sebagai tukang cuci cetak foto hitam putih. Sampai akhirnya mulai motret sendiri sampai sekarang.

By Davy Linggar
04 May 2024