Self Lifehacks

Hidup adalah Tentang Apa yang Kita Percaya

Bisa dikatakan hidupku mulai berubah semenjak aku mengenal sebuah konsep yang dikenal sebagai Law of Attraction. Perkenalanku dengan konsep ini sebenarnya dimulai sejak tahun 2009, melalui film “The Secret”. Sebenarnya film ini justru terasa cukup membosankan saat pertama kali aku tonton, aku juga masih sangat awam dengan hal-hal seperti meditasi, scripting, atau manifestasi. Pengalaman pertamaku mempraktikan Law of Attraction adalah ketika aku divonis dokter sebuah penyakit yang nyaris tidak bisa sembuh, tapi syukurnya aku bisa melewatinya dan masih bisa hidup dengan normal sampai saat ini.

Lalu kemudian sampailah aku di sebuah masa di tahun 2018, aku percaya bahwa sebenarnya semua hal yang terjadi dalam hidup kita saling terhubung karena entah bagaimana aku bertemu dengan sebuah video dari Master Sri Arashana di Youtube berjudul “Guided Meditation”. Setelah lama terlupakan, akhirnya aku kembali mempraktikan Law of Attraction. Aku juga pernah mengalami momen harus berdiri selama dua jam di kendaraan umumm untuk pergi bekerja, jujur sangat memuakkan dan aku bertekad untuk bisa mengubah realitas hidupku. Aku tidak mau hidup begini selamanya.

Mulai dari momen itu, aku praktik Law of Attraction dengan metode manifestasi, scripting, meditasi, dan berusaha mengucapkan hal-hal baik pada diriku sendiri. Sempat kehilangan pekerjaan dan hidup dibawah tekanan selama hampir satu tahun, setelah aku konsisten mempraktikan Law of Attraction ajaibnya aku mendapatkan pekerjaan yang selama ini aku impikan. Lalu kemudian secara bertutut-turut ada banyak kesempatan baik yang hadir dalam hidupku. Mulai dari kesempatan pergi ke luar negeri karena pekerjaan, mulai bekerja di perusahaan idaman, dan lain sebagainya.

Konsep Law of Attraction sendiri sebenarnya sudah ada sejak lama. Ini adalah hukum alam semesta yang paling powerful. Apa yang kita ucapkan, pikirkan, rasakan, dan tuliskan pada akhirnya akan punya getaran frekuensi yang saling berkaitan berdasarkan hukum alam. Sebenarnya kurang lebih sama seperti berdoa tapi dengan cara yang lain. Selain berdoa kita juga harus mengatur apa yang terjadi di dalam pikiran kita, berusaha untung menghilangkan rasa iri, dengki, atau dendam masa lalu. Belajar memaafkan.

Salah satu cara mempraktikan Law of Attraction adalah dengan scripting, yaitu menuliskan impian kita seolah-olah hal itu sudah terwujud dan dapat kita rasakan. Jangan pakai kata-kata seperti “aku mau, aku berharap, atau semoga” tapi posisikan diri seolah apa yang kita inginkan sudah benar-benar terjadi. Meski begitu jangan juga berharap berlebihan, lakukan aktivitas seperti biasa, upayakan seluruh kesempatan yang bisa kita dapatkan.

Tentu upaya kita bisa saja tertunda atau belum berhasil sesuai apa yang kita inginkan, inilah mengapa penting untuk bisa memiliki lingkungan pertemanan yang positif. Saat kita sudah putus asa, penting untuk punya orang-orang yang bisa mengingatkan bahwa usaha kita belum selesai, dan selalu ada kesempatan baru di hari berikutnya. Tetaplah berprasangka baik bahwa pertolongan itu ada, seringkali dari arah yang selama ini tidak pernah kita duga.

Saat kita sudah putus asa, penting untuk punya orang-orang yang bisa mengingatkan bahwa usaha kita belum selesai, dan selalu ada kesempatan baru di hari berikutnya.

Memang perlu diakui bahwa konsep Law of Attraction sendiri masih menjadi perdebatan, ada yang percaya ada juga yang tidak. Kalau ada yang bilang ini omong kosong, maka itu benar, karena kebenaran adalah tentang apa yang kita percaya. Kalau apa yang kita harapkan belum terwujud hingga hari ini, tanang saja dan percaya bahwa akan tetap ada hal-hal baik yang terjadi dalam hidup kita. Bahkan bisa jadi lebih baik dari apa yang kita harapkan.

Setiap orang ada waktunya sendiri-sendiri untuk berbahagia, maka bersabarlah. Intinya ask, believe, relax, and receive. Realitas hidup kita adalah tentang apa yang benar-benar kita yakini, maka percayalah bahwa kita mampu mewujudkan apa yang kita harapkan dengan usaha terbaik yang kita berikan di waktu yang paling tepat.

Realitas hidup kita adalah tentang apa yang benar-benar kita yakini, maka percayalah bahwa kita mampu mewujudkan apa yang kita harapkan dengan usaha terbaik yang kita berikan di waktu yang paling tepat.

Related Articles

Card image
Self
Alam, Seni, dan Kejernihan Pikiran

Menghabiskan waktu di ruang terbuka bisa menjadi salah satu cara yang bisa dipilih. Beberapa studi menemukan bahwa menghabiskan waktu di alam dan ruang terbuka hijau ternyata dapat membantu memelihara kesehatan mental kita. Termasuk membuat kita lebih tenang dan bahagia, dua hal ini tentu menjadi aspek penting saat ingin mencoba berpikir dengan lebih jernih.

By Greatmind x Art Jakarta Gardens
13 April 2024
Card image
Self
Belajar Menanti Cinta dan Keberkahan Hidup

Aku adalah salah satu orang yang dulu memiliki impian untuk menikah muda, tanpa alasan jelas sebetulnya. Pokoknya tujuannya menikah, namun ternyata aku perlu melalui momen penantian terlebih dahulu. Cinta biasanya dikaitkan dengan hal-hal indah, sedangkan momen menanti identik dengan hal-hal yang membosankan, bahkan menguji kesabaran.

By Siti Makkiah
06 April 2024
Card image
Self
Pendewasaan dalam Hubungan

Pendewasaan diri tidak hadir begitu saja seiring usia, melainkan hasil dari pengalaman dan kesediaan untuk belajar menjadi lebih baik. Hal yang sama juga berlaku saat membangun hubungan bersama pasangan.

By Melisa Putri
06 April 2024