Self Lifehacks

Menapaki Perubahan Hidup

Sepanjang hidup kita tidak mungkin hanya menapaki jalan yang mulus dan datar saja. Sesekali kita harus berbelok, menanjak, dan menurun untuk tiba di tujuan. Kadang kala mungkin kita sudah tahu arah tujuan sehingga tidak lagi perlu menebak-nebak apa yang akan ditemui dalam perjalanan. Namun terkadang, meski kita tahu arah tujuan kita harus menyesuaikan diri dalam perjalanan karena sesuatu yang tidak bisa diprediksi terjadi. Bahkan kerap kita dihadapkan oleh banyak pilihan dalam perjalanan tersebut. 

Hidup saya pun demikian. Tidak jarang saya berada dalam berbagai pilihan yang mengubah arah tujuan sebelumnya. Salah satunya adalah soal karier. Dulu saya pernah berada di industri kreatif. Namun kini saya menekuni kehidupan korporasi. Tidak bisa dipungkiri, awal terjun ke dunia korporasi saya pernah merasa nervous. Akan tetapi ini tidak membuat saya meragukan kemampuan diri. Beradaptasi dengan lingkungan baru memang menjadi salah satu hal penting dalam mengatasi perubahan. Tapi menurut saya yang lebih penting lagi adalah mau berusaha belajar dan melihat sesuatu dari sisi yang positif. Beruntungnya lagi, saya tidak takut dengan perubahan dan tantangan. Saya percaya jika ada kemauan dan usaha semua hal pasti bisa dilakukan. 

Saya percaya jika ada kemauan dan usaha semua hal pasti bisa dilakukan. 

Tantangan bisa jadi motivasi untuk kita berubah ke arah yang lebih baik. Menurut saya, tantangan dari luar diri masih bisa diatasi selama ada kemauan dan restu dari Tuhan. Akan tetapi tantangan yang lebih sulit adalah yang datang dari dalam diri. Dari beragam tantangan yang hadir dalam hidup, tantangan terbesar yang saya temui adalah berdamai dengan diri sendiri. Sampai saat ini pun saya masih belajar untuk terus berproses menemukan itu. Akan tetapi, dalam prosesnya saya merasa sudah banyak yang berubah di dalam diri. Kini saya sudah bisa lebih sabar dan lebih memiliki empati, berusaha memahami situasi orang lain dan tidak menghakimi.

Dari beragam tantangan yang hadir dalam hidup, tantangan terbesar yang saya temui adalah berdamai dengan diri sendiri.

Selain itu, pernikahan juga telah mengubah hidup saya. Saya merasa lebih tenteram setelah menikah. Sebagai pribadi yang ambisius saya selalu berpikir, “What’s next?“ dan cenderung mencari adrenalin rush di setiap kesempatan. Namun saat saya bersama pasangan, dialah yang memberikan endorphin ke dalam diri. Saya sangat bersyukur dan berterima kasih pada Tuhan karena telah memberikan seorang soulmate dan pendamping yang membuat segala sesuatu terasa damai. I am a lucky lady. Keputusan kami menikah di pandemi juga bukan sesuatu yang disengaja. Sebelumnya kami sudah merencanakan menikah. Kami sudah yakin dan mantap untuk menikah. Sehingga meski sedang pandemi, kami memutuskan untuk tidak menunda. Tidak berhenti di sana, perubahan dalam hidup saya juga datang dari aspek keagamaan. Saya akhirnya memutuskan untuk menjadi mualaf. Saya terinspirasi dari ayah yang memperlihatkan berbagai kebaikan yang datang dari agama Islam. Saya berharap perubahan ini bisa membuat saya menjadi pribadi yang lebih baik dan saleha. 

Selama pandemi saya pun banyak melakukan refleksi diri. Menurut saya, pandemi mengajarkan kita untuk bersyukur dan tidak memegahkan diri sebab tidak ada yang pasti dalam hidup ini. Pandemi juga membuat saya lebih merendahkan hati lagi karena sebagai manusia kita hanyalah sebutir debu di dunia ini. Sehebat apapun manusia, kita ada apa-apanya di dalam alam semesta. Tidak memiliki kemampuan sebesar Sang Pencipta. Sehingga selama saya masih hidup, saya ingin berupaya untuk memanfaatkan waktu yang ada sebaik-baiknya. Live the life to the fullest with no regrets. Saya ingin membahagiakan orang-orang tersayang juga hidup damai dengan orang tua, adik-adik dan suami tercinta. Ambisi pekerjaan dan hal-hal lain tentu masih ada. Tapi nilai utama dalam hidup saya tetap berpusat pada keluarga.

Sehebat apapun manusia, kita ada apa-apanya di dalam alam semesta. Tidak memiliki kemampuan sebesar Sang Pencipta.

Related Articles

Card image
Self
Peran Mentorship Untuk Pendidikan Yang Lebih Baik

Jika melihat kembali pengalaman pembelajaran yang sudah aku lalui, perbedaan yang aku rasakan saat menempuh pendidikan di luar negeri adalah sistem pembelajaran yang lebih dua arah saat di dalam kelas. Ada banyak kesempatan untuk berdiskusi dan membahas tentang contoh kasus mengenai topik yang sedang dipelajari.

By Fathia Fairuza
20 April 2024
Card image
Self
Alam, Seni, dan Kejernihan Pikiran

Menghabiskan waktu di ruang terbuka bisa menjadi salah satu cara yang bisa dipilih. Beberapa studi menemukan bahwa menghabiskan waktu di alam dan ruang terbuka hijau ternyata dapat membantu memelihara kesehatan mental kita. Termasuk membuat kita lebih tenang dan bahagia, dua hal ini tentu menjadi aspek penting saat ingin mencoba berpikir dengan lebih jernih.

By Greatmind x Art Jakarta Gardens
13 April 2024
Card image
Self
Belajar Menanti Cinta dan Keberkahan Hidup

Aku adalah salah satu orang yang dulu memiliki impian untuk menikah muda, tanpa alasan jelas sebetulnya. Pokoknya tujuannya menikah, namun ternyata aku perlu melalui momen penantian terlebih dahulu. Cinta biasanya dikaitkan dengan hal-hal indah, sedangkan momen menanti identik dengan hal-hal yang membosankan, bahkan menguji kesabaran.

By Siti Makkiah
06 April 2024