Self Work & Money

Mencari Kesempatan Dalam Kesulitan

Samuel Ray

@srl789

Praktisi Sumber Daya Manusia

Tidak bisa dipungkiri kondisi sekarang ini menjadi tantangan besar bagi masyarakat kita. Ekonomi yang terdampak dari masalah pandemi menuai berbagai konflik seperti salah satunya pemutusan hubungan kerja, pengurangan gaji dan lain-lain. Sayangnya kita pun tidak bisa tahu sampai kapan menghadapi krisis ini. 

Kalau kita teliti lebih dalam, sebenarnya kondisi ekonomi bisa terlihat sulit dan tidak ini tergantung melihatnya dari kacamata apa. Memang banyak industri yang kondisi perusahaannya kurang prima. Seperti logistik, travel, dan hospitality. Bisnis turun drastis karena jumlah orang yang traveling di masa pandemi ini merosot jauh. Namun sebenarnya kesempatan masih ada di industri yang permintaannya sedang naik seperti obat-obatan dan yang berhubungan dengan kesehatan, yang justru sedang mengalami peningkatan demand di tengah kebutuhan produk medis yang meningkat. Industri saya, perbankan, adalah salah satu industri yang tetap juga diizinkan beroperasi selama masa PSBB ini. Jadi, situasinya berbeda-beda jika kita melihat industri yang berbeda. Di masa-masa seperti ini sebenarnya yang terpenting adalah mengusahakan kesempatan yang ada terlebih dulu, dan percaya bahwa hasilnya akan mengikuti. Sehingga kalau memang saat ini ada dari kita yang terpaksa harus mencari kerja lagi, jangan patah semangat sebab pasti masih ada kesempatan kalau kita mau berupaya lebih keras.

Di masa-masa seperti ini sebenarnya yang terpenting adalah mengusahakan kesempatan yang ada terlebih dulu, dan percaya bahwa hasilnya akan mengikuti. Sehingga kalau memang saat ini ada dari kita yang terpaksa harus mencari kerja lagi, jangan patah semangat sebab pasti masih ada kesempatan kalau kita mau berupaya lebih keras.

Yang Penting Survive Dulu

Bagi kamu yang terdampak PHK, dirumahkan, dan sebagainya - menurut saya yang paling penting saat ini adalah bagaimana kamu dapat survive terlebih dahulu. Jika itu berarti kamu harus mengambil pekerjaan yang belum pernah kamu kerjakan, kerjakanlah. Jika itu berarti kamu harus sementara bekerja lepasan dari rumah, berjualan makanan lewat e-commerce, dan sebagainya padahal keseharianmu tadinya karyawan akuntansi di kantor - kerjakanlah. Bila keadaan memaksa, jangan takut banting setir karena sekarang yang harus dipikirkan adalah bagaimana berjuang agar tetap memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Demikian pula bagi kamu yang baru saja lulus kuliah dan belum ada pengalaman apa-apa. Coba dulu, lamar sebanyak-banyaknya tanpa pilih-pilih. Semakin menunda semakin kita tidak tahu situasinya akan seperti apa.

Kita harus punya pola pikir seperti para pebisnis yang akhirnya melakukan pivoting untuk menyiasati survivability perusahaan. Sebagai contoh, banyak perusahaan garmen yang kini tidak lagi memproduksi pakaian jadi untuk retail tapi mengalihkan produksi ke masker. Banyak perusahaan F&B yang kini mengemas ulang makanannya agar bisa dibekukan dan bisa dinikmati lewat layanan pesan antar. Ini dilakukan agar perputaran omzet tetap terjadi, gaji karyawan bisa tetap dibayar, dan meminimalisir tindakan PHK yang tidak diinginkan. Kita pun harus berpikir demikian. Di keadaan terburuk sekalipun harus punya siasat agar tetap bisa bertahan hidup.

Kita harus punya pola pikir seperti para pebisnis yang akhirnya melakukan pivoting untuk menyiasati survivability perusahaan.

Digital Networking: The New Normal

Networking adalah langkah yang menurut saya cukup strategis untuk mendapatkan kesempatan kerja. Meskipun kita sekarang terbatas untuk bepergian secara fisik, dunia maya menawarkan solusi networking yang tetap bisa kita jajal. Lewat LinkedIn, misalnya, bisa menjadi salah satu langkah praktis. Dalam perjalanan karier saya pribadi, sudah beberapa kali saya berkenalan lewat calon atasan melalui dunia maya, yang akhirnya berlanjut ke kopi darat, wawancara, dan tawaran kerja. Kita tidak pernah tahu apa yang akan terjadi dengan network kita. 

Networking adalah langkah yang menurut saya cukup strategis untuk mendapatkan kesempatan kerja.

Di dalam LinkedIn kita bisa bertemu dengan banyak orang yang berpotensi memberikan pekerjaan. Jalinlah relasi yang baik dengan mereka dengan cara komunikasi yang baik dan tepat. 

Bagi saya, perkenalan yang baik di LinkedIn adalah to the point, dan menjawab pertanyaan, “what’s in it for me?” bagi orang yang kita ajak berkenalan. Saya tahu, ketika kamu mengirimkan saya pesan di LinkedIn, kebanyakan pasti bermaksud untuk berkenalan. Tapi alih-alih bertanya, “Salam kenal Pak, saya mau bertanya apakah ada lowongan di tempat kerja Bapak?”, mengapa tidak menjelaskan pencapaian menarik apa yang pernah kamu lakukan yang mungkin dapat membantu menyelesaikan masalah saya di kantor?

“Saya telah bekerja di Bank B, sudah pernah mengerjakan proyek X, Y, Z, dan diterima oleh karyawan dengan baik. Produktivitas lantas meningkat sebanyak XX% berdasarkan survey ke manager pada Q4 2019 lalu. Saya percaya saya dapat melakukan hal yang sama bagi organisasi Anda. Apakah Anda tertarik untuk berdiskusi lebih lanjut?”

Tentu tidak mesti benar-benar sama seperti yang dituliskan di atas sebab setiap orang pasti punya cara penyampaian yang berbeda karena kepribadian serta pengalaman yang berbeda. Jika demikian, apa yang memperbesar kesempatan saya berkenalan? Bagi saya, it comes down to how many times you’ve tried.

Seperti saya ceritakan dalam buku saya, "Lagi Probation", melamar kerja tidak terlalu berbeda dengan memprospek calon nasabah: Semakin banyak perusahaan yang diprospek, semakin besar kesempatan berhasilnya. Tentu orang yang baru mengirimkan lamaran ke lima perusahaan, probabiitas dipanggil wawancaranya lebih kecil dibandingkan orang yang sudah mengirimkan lamaran ke lima puluh perusahaan. Coba gali peruntungan sebanyak-banyaknya yang penting tidak spam

Seperti saya ceritakan dalam buku saya, "Lagi Probation", melamar kerja tidak terlalu berbeda dengan memprospek calon nasabah: Semakin banyak perusahaan yang diprospek, semakin besar kesempatan berhasilnya.

Agar tidak spam, berikan sentuhan pribadi dalam setiap pesan yang dikirimkan. Bisa berawal dari observasi yang kamu lakukan atas profil LinkedIn orang tersebut. Saya suka memperhatikan asal sekolah, organisasi tempat orang tersebut menjadi relawan, dan sebagainya. Sisir profil LinkedIn-nya, dan carilah kesamaan denganmu. Dengan memberi pendekatan yang personal, membangun rasa familiarity, kamu membangun ketertarikan di awal. Riset menunjukkan bahwa kita lebih tertarik pada orang yang punya kesamaan dengan kita. Temukan dan bangun kesamaan itu.

Menulis CV yang Efektif

Setiap orang dilahirkan berbeda. Dengan kepribadian, dan cara komunikasi yang berbeda-beda. Lantas, otomatis akan menarik perhatian dari jenis perusahaan yang berbeda pula. Di masa ini akan lebih banyak orang yang berkompetisi merebutkan satu posisi yang sama. Sehingga kita harus bisa “menjual” profil agar mendapat kesempatan lebih besar terpilih. Tips klise yang akan saya ulang kembali mungkin sudah pernah kamu dengar, tapi percayalah, yang terpenting adalah menjadi diri sendiri. 

Tips klise yang akan saya ulang kembali mungkin sudah pernah kamu dengar, tapi percayalah, yang terpenting adalah menjadi diri sendiri. 

Kalau kamu memang orang dengan analisa yang amat bagus, jual kemampuan itu. Tidak perlu menjual kemampuan lain yang dipikir akan lebih menarik padahal tidak sesuai dengan keahlian. 

Beda orang pasti beda kepribadian dan beda gaya. Jika memang kemampuanmu adalah mengelola project, pastikan di dalam CV-mu tertulis project-project apa saja yang sudah kamu kelola hingga hari ini. Berikan garis besarnya dalam mission statement di CV, dan jelaskan detilnya di setiap poin pengalaman bekerja sebagai tanggung jawab dan pencapaian yang dihasilkan.

Dapat dipertimbangkan juga untuk memiliki customised CV untuk dikirimkan ke perusahaan yang berbeda. Pikirkanlah karakter perusahaan yang akan kita jangkau. Meskipun kamu adalah seorang kandidat individu, akan tetapi perusahaan yang berbeda akan melihat dan menghargai “sisi” yang berbeda dari dirimu. Mungkin, sebuah perusahaan unicorn di bidang teknologi akan menghargai kemampuanmu bekerja cepat, yang dapat kamu tunjukkan lewat project-projectmu yang selalu selesai tepat waktu. Tapi di sisi lain, sebuah bank multinasional ingin melihat track record-mu di industri perbankan, yang dapat kamu ceritakan lebih detail lewat histori perjalanan karirmu. Cobalah melihat dari kacamata rekruter, dan pikirkan karakter perusahaan yang ingin dijangkau.

Strategi mempercantik CV dan memperluas koneksi sebenarnya tidak hanya penting dilakukan di masa pandemi seperti sekarang ini, namun juga penting untuk dilakukan di setiap langkah perkembangan kariermu. Buku saya, Lagi Probation, mengulas lebih tuntas dan detail, disertai juga dengan tips and tricks untuk interview. Dapatkan buku ini untuk menemanimu dalam perjalanan mencari kerja -baik pertama kali maupun kesekian kalinya.

Related Articles

Card image
Self
Melihat Dunia Seni dari Lensa Kamera

Berawal dari sebuah hobi, akhirnya fotografi menjadi salah satu jalan karir saya hingga hari ini. Di tahun 1997 saya pernah bekerja di majalah Foto Media, sayang sekali sekarang majalah tersebut sudah berhenti terbit. Setelahnya saya juga masih bekerja di bidang fotografi, termasuk bekerja sebagai tukang cuci cetak foto hitam putih. Sampai akhirnya mulai motret sendiri sampai sekarang.

By Davy Linggar
04 May 2024
Card image
Self
Rayakan Keberagaman dalam Kecantikan

Keberagaman jadi satu kata kunci yang tidak akan pernah lepas saat membahas tentang Indonesia. Mulai dari keragaman budaya, bahasa, hingga kecantikan perempuan di negeri ini adalah salah satu kekayaan yang sudah sepatutnya kita rayakan.

By Greatmind x BeautyFest Asia 2024
27 April 2024
Card image
Self
Peran Mentorship Untuk Pendidikan Yang Lebih Baik

Jika melihat kembali pengalaman pembelajaran yang sudah aku lalui, perbedaan yang aku rasakan saat menempuh pendidikan di luar negeri adalah sistem pembelajaran yang lebih dua arah saat di dalam kelas. Ada banyak kesempatan untuk berdiskusi dan membahas tentang contoh kasus mengenai topik yang sedang dipelajari.

By Fathia Fairuza
20 April 2024