Circle Lifehacks

Editor's Note: Terhubung Namun Terputus

Greatmind

@greatmind.id

Redaksi

Ilustrasi Oleh: Mutualist Creative

Kehadiran teknologi dalam kehidupan kita sehari-hari semakin terasa dampaknya. Mungkin saking ketergantungannya kita dengan teknologi, kita tak dapat lagi membayangkan bagaimana manusia bisa hidup di era sebelumnya di mana teknologi secanggih saat ini belum terealisasikan. Kita pun mungkin akan enggan bila diajak hidup dengan cara lama seperti itu.

Teknologi seakan dapat menyusutkan dunia yang seluas 6,371 km menjadi seukuran saku. Lewat teknologi kita dapat berhubungan dengan siapa pun yang ada nun jauh di belahan dunia lainnya – secepat kita dapat menekan tombol gadget. Namun sayangnya, kita seakan selalu terkesima dengan apa yang teknologi dapat lakukan sampai-sampai terus menerus larut dalam teknologi. Pikirkan saja, berapa kali kamu menidakacuhkan lawan bicaramu dengan mengecek apa yang sedang terjadi di luar sana lewat jendela eksplorasi Instagram, Twitter, atau portal-portal berita? Atau, seberapa sering kamu menghabiskan waktu untuk benar-benar bicara dengan pasangan saat sedang berdua dibanding saling berdiam dan asik dengan Whatsapp Group masing-masing?

We are well connected and yet quite disconnected.

Mungkin terdengar terlalu naif jika kita menginginkan untuk dapat tinggal dalam dunia tanpa teknologi agar bisa kembali terhubung secara personal dengan orang-orang di sekitar kita. Tapi, kenapa juga kita ingin untuk kembali ke era lampau? Toh, teknologi telah banyak membantu hidup kita selama ini.

Yang terpenting sebenarnya bukan menyalahkan teknologi atas ketidakmampuan kita untuk kembali terhubung dengan manusia lainnya. Namun menetapkan sebuah pemikiran dalam diri untuk dapat membangun keseimbangan. Sementara kita memaksimalkan fungsi dari teknologi janganlah lupa juga bahwa ada tingkat hubungan yang harus tetap dijaga hubungannya secara ‘manual’, yakni hubungan antarmanusia yang personal yang butuh lebih dari sekedar ikon ‘love’ atau ‘like’.

Related Articles

Card image
Circle
Kembali Merangkai Sebuah Keluarga

Selama aku tumbuh besar, aku tidak pernah merasa pantas untuk disayang. Mungkin karena aku tidak pernah merasakan kasih sayang hangat dari kedua orang tua saat kecil. Sejauh ingatan yang bisa aku kenang, sosok yang selalu hadir semasa aku kecil hingga remaja adalah Popo dan Kung-Kung.

By Greatmind
24 November 2023
Card image
Circle
Pernah Deep Talk Sama Orang Tua?

Coba ingat-ingat lagi kapan terakhir kali lo ngobrol bareng ibu atau bapak? Bukan, bukan hanya sekedar bertanya sudah makan atau belum lalu kemudian selesai, melainkan perbincangan yang lebih mendalam mengenai apa yang sedang lo kerjakan atau usahakan.

By Greatmind x Folkative
26 August 2023
Card image
Circle
Berdaya dan Berkontribusi

Ketertarikanku untuk berbagi mengenai pengalaman dan tips pengembangan diri sebenarnya dimulai ketika aku bekerja di salah satu perusahaan konsultan keuangan di Jakarta. Saat itu, banyak yang bertanya melalui media sosial mengenai kiat untuk bisa bekarir di perusahaan tersebut. Lalu setelahnya, aku juga mulai berbagi mengenai topik pengembangan diri dan karir.

By Lavina Sabila
20 May 2023