Circle Love & Relationship

Mesra Di Perjalanan

Dion Wiyoko

@dionwiyoko

Aktor

Fotografi Oleh: Dion Wiyoko

Setiap orang atau pasangan memiliki gaya traveling masing-masing. Apa pun, ada satu hal yang penting diperhatikan. Kenyamanan. Tanpanya, traveling yang semestinya menciptakan momen indah bisa justru berubah jadi mimpi buruk.

Traveling telah menjadi hal yang saya cintai sejak lama. Alasannya sederhana, sekadar iseng ingin mendapatkan pengalaman baru ke tempat-tempat yang belum pernah saya tahu sebelumnya, berinteraksi dengan orang-orang baru, atau merasakan budaya yang berbeda dari apa yang selama ini saya ketahui. Dari satu-dua perjalanan lama-lama semakin keterusan dan seakan tak ingin berhenti menyambangi sudut-sudut indah di negeri ini hingga bahkan ke pelosok lainnya di dunia.

Jika awalnya traveling selalu saya lakukan seorang diri, setelah menikah istri selalu saya ajak serta. Untung saja Fiona juga menyenangi traveling ke pelosok-pelosok dalam dan luar negeri. Namun ada tapinya – kini saya harus memperhatikan kenyamanan dan keamanan karena bukan diri sendiri saja yang harus dijaga selama perjalanan. Meskipun tidak harus mewah, dua faktor tersebut menjadi hal wajib dipenuhi dalam memilih tujuan berlibur.

Terkadang, saat melakukan perjalanan bersama pasangan, kita mengalami perbedaan prioritas. Saya pun demikian. Prioritas antara saya dan istri saat traveling memang cukup berbeda. Kalau saya lebih tertarik pada rangkaian itinerary, padatnya aktivitas dan eksplorasi sana-sini, istri saya justru sebaliknya. Untuk dia, traveling adalah liburan. Selayaknya libur, hari-hari harus diisi dengan aktivitas yang lebih santai dan nyaman. Dua hal yang sangat bertolak belakang, bukan?

Banyak yang bilang bahwa traveling dengan pasangan menjadi semacam ujian karena biasanya watak atau karakter asli seseorang akan muncul saat berada di tempat asing seorang diri. Terlebih jika preferensinya berbeda – seperti yang terjadi pada saya dan istri. Namun bukan berarti kita pada akhirnya tidak dapat pergi berlibur bersama. Ada banyak cara agar kemesraan tetap terjalin selama traveling, salah satunya lewat komunikasi yang lebih baik. Melupakan ego dan mengingat keinginan pasangan menjadi langkah untuk tetap mesra di perjalanan. Kompromi harus dilakukan secara cermat agar tidak ada salah satu pihak yang merasa keinginannya diabaikan.

Melupakan ego dan mengingat keinginan pasangan menjadi langkah untuk tetap mesra di perjalanan.

Merancang dan merencanakan perjalanan sejak jauh hari pun bisa menjadi cara yang dapat menjauhkan kita dari ‘masalah’ saat traveling. Perencanaan, menurut saya sangat menjadi hal yang terpenting. Mungkin ada yang senang melakukan perjalanan spontan, tapi kalau sudah pergi bersama pasangan, apalagi dengan keluarga, rasanya sulit untuk bisa sespontan itu. Dulu waktu masih lajang, karena hanya membawa diri sendiri, saya cukup sering melakukan perjalanan spontan seperti itu. Namun sekarang tidak lagi.

Biasanya sebelum memulai perjalanan, saya dan pasangan akan berdiskusi dan menentukan tujuan dari perjalanan. Karena saya sekarang cukup serius mendalami fotografi dan pasangan serius menulis, kami jadi lebih sering menghabiskan waktu dan melakukan eksplorasi di sebuah destinasi bersama-sama karena kedua aktivitas tersebut dapat saling mendukung. Sebisa mungkin kami akan merancang aktivitas yang bisa mengakomodir keinginan saya untuk mendapatkan foto-foto cantik dan juga memiliki cerita yang bisa dituliskan kembali oleh pasangan dalam blog-nya.

Tak peduli kemanapun tujuannya dan apapun aktivitasnya, yang terpasti traveling nyatanya menjadi sebuah aktivitas bersama yang dapat mempererat hubungan dengan pasangan. Dengan berlibur bersama, akan tercipta sebuah memori. Memori-memori itu lah yang nantinya menjadi bekal untuk kembali dikenang-kenang bersama pasangan untuk mengingat indahnya kebersamaan kita dengannya. Ya, semoga saja memori perjalanannya adalah memori indah, ya – bukan memori akan saat-saat saling adu argumen.

Berlibur bersama pasangan menjadi momen untuk menciptakan memori indah sebagai bekal untuk dikenang.

Related Articles

Card image
Circle
Kembali Merangkai Sebuah Keluarga

Selama aku tumbuh besar, aku tidak pernah merasa pantas untuk disayang. Mungkin karena aku tidak pernah merasakan kasih sayang hangat dari kedua orang tua saat kecil. Sejauh ingatan yang bisa aku kenang, sosok yang selalu hadir semasa aku kecil hingga remaja adalah Popo dan Kung-Kung.

By Greatmind
24 November 2023
Card image
Circle
Pernah Deep Talk Sama Orang Tua?

Coba ingat-ingat lagi kapan terakhir kali lo ngobrol bareng ibu atau bapak? Bukan, bukan hanya sekedar bertanya sudah makan atau belum lalu kemudian selesai, melainkan perbincangan yang lebih mendalam mengenai apa yang sedang lo kerjakan atau usahakan.

By Greatmind x Folkative
26 August 2023
Card image
Circle
Berdaya dan Berkontribusi

Ketertarikanku untuk berbagi mengenai pengalaman dan tips pengembangan diri sebenarnya dimulai ketika aku bekerja di salah satu perusahaan konsultan keuangan di Jakarta. Saat itu, banyak yang bertanya melalui media sosial mengenai kiat untuk bisa bekarir di perusahaan tersebut. Lalu setelahnya, aku juga mulai berbagi mengenai topik pengembangan diri dan karir.

By Lavina Sabila
20 May 2023