Menjaga keintiman dengan orang tercinta memang sudah menjadi kewajiban kita. Memberikan perhatian dengan berkomunikasi verbal seperti menanyakan bagaimana dia menjalani harinya atau mendiskusikan topik favoritnya menjadi konsumsi sehari-hari demi menjaga keintiman. Tidak hanya itu saja, sentuhan juga bisa jadi bentuk perhatian lain yang tidak kalah penting perannya untuk keharmonisan hubungan. Entah itu bergandengan tangan, berpelukan, atau sekadar mengusap rambutnya. Namun di saat krisis kesehatan yang sedang kita hadapi saat ini, bentuk perhatian tersebut seakan menjadi tantangan terberat. Utamanya karena virus COVID-19 yang mudah ditularkan lewat interaksi tatap muka. Lalu bagaimana? Haruskah kita menjaga jarak darinya sampai waktu yang tidak menentu?
Pertama-tama kita harus memahami betul bagaimana virus COVID-19 menular dari satu individu ke individu lainnya. Virus ini bisa menjangkit seseorang apabila terpapar langsung dari orang yang positif mengidap lewat batuk, bersin virus atau air liur orang tersebut. Sedangkan berdasarkan pada NYC Health, virus ini tidak bisa ditularkan lewat kegiatan seksual. Akan tetapi tentu saja ini menjadi perhatian ekstra untuk kita. Bukan berarti kita bisa mengabaikan faktor kebersihan untuk tetap menjaga kesehatan diri dan pasangan. Tentu saja kini aktivitas seksual harus melewati berbagai tahap penting seperti mencuci tangan sebelum dan setelah melakukan aktivitas seksual. Gunakan sabun cair dan air setidaknya sampai 20 detik. Hindari dulu melakukan aktivitas seksual yang tidak biasa seperti menggunakan sex toy. Lalu jika kamu memilih untuk melakukan kegiatan seksual secara virtual pastikan keyboard, tetikus, atau layar komputer sudah dibersihkan dengan cairan anti bakteri.
Tentu saja kini aktivitas seksual harus melewati berbagai tahap penting seperti mencuci tangan sebelum dan setelah melakukan aktivitas seksual.
Ingatlah juga bahwa berciuman dapat menularkan virus jika kita atau pasangan ternyata mengidap. Menggunakan alat kontrasepsi seperti kondom dan dental dam bisa mengurangi kemungkinan penularan virus. Tidak hanya dengan pasangan, sebaiknya hindari mencium pipi atau kening orang lain seperti teman, kakak-adik, orang tua dan bahkan anak. Sehingga kita harus lebih mengenal tanda-tanda yang diberikan tubuh. Apabila mulai menunjukkan gejala seperti demam, batuk, sakit tenggorokan dan sesak napas, lebih baik menunda terlebih dahulu untuk bersentuhan dengan pasangan. Begitu pula sebaliknya jika pasangan mulai menunjukkan gejala tersebut. Saling mengingatkan bisa menjadi bentuk perhatian yang sangat besar sekarang ini. Meskipun begitu sebaiknya kita jangan langsung panik. Observasi secara mendalam terlebih dahulu apakah benar kita atau pasangan mengalami gejala Corona. Kunjungi situs resmi penanganan COVID-19 https://www.covid19.go.id/ atau langsung hubungi Hotline 119 agar lebih yakin apakah gejala yang dialami benar positif atau tidak.
Saling mengingatkan bisa menjadi bentuk perhatian yang sangat besar sekarang ini.
Di waktu seperti sekarang ini sepertinya merencanakan kehamilan bukanlah keputusan yang bijak. Mereka yang sedang hamil harus lebih ekstra menjaga kebersihan dan kesehatan dua sampai tiga kali lipat dari yang tidak. Sebab jika sampai terjangkit mereka juga bisa membahayakan keselamatan sang cabang bayi. Mungkin kamu dan pasangan beberapa bulan terakhir sedang memikirkan rencana tersebut. Sebuah anugerah memang mendapatkan keturunan. Namun kamu pasti mau melahirkannya di situasi yang lebih baik, bukan? Coba pikirkan kembali rencana tersebut, diskusikan dengan pasangan bagaimana cara pencegahan terbaik untuk menunda kehamilan sementara waktu Entah itu menggunakan alat kontrasepsi seperti pil atau suntik KB atau bahkan mungkin tidak melakukan hubungan intim untuk sementara. Setelah semuanya mereda dan kembali normal, barulah mengembalikan prioritas kehamilan tersebut. Paling tidak kamu sudah berkontribusi mengurangi risiko yang mungkin terjadi pada calon bayi di masa depan.
Sebuah anugerah memang mendapatkan keturunan. Namun kamu pasti mau melahirkannya di situasi yang lebih baik, bukan?
Sebaliknya, bagi kamu yang sedang tidak memiliki pasangan namun sedang berada dalam “eksplorasi” yang berarti mungkin memiliki hubungan dekat dengan beberapa orang sekaligus, baiknya untuk menunda kegiatan tersebut. Bersentuhan dengan orang-orang yang berada dalam satu rumah saja dipertimbangkan dapat meningkatkan kemungkinan penyebaran virus. Apalagi dengan orang-orang yang berada di luar lingkaran terdekatmu. Memang, dalam kondisi krisis seperti ini kesepian yang menyerang mungkin saja mendorongmu untuk membuka aplikasi dating dan mencari orang-orang yang dapat berbagi kesepian. Tidak apa kalau sekadar chatting atau video call. Asal jangan sampai kebiasaan menebar keintiman dengan lebih dari satu orang dilakukan. Bukan hanya berbahaya untukmu tapi juga berbahaya untuk orang lain dan bahkan orang-orang yang tinggal bersama di satu rumah. Tunda dulu hasrat tersebut dan utamakan kesehatanmu. Dengan memberi jarak pada sentuhan-sentuhan yang berpotensi menularkan penyakit, kamu sudah melakukan hal mulia untuk banyak orang.
Dengan memberi jarak pada sentuhan-sentuhan yang berpotensi menularkan penyakit, kamu sudah melakukan hal mulia untuk banyak orang.