Manusia merupakan makhluk sosial yang hidup bersama dengan segala dinamika yang hadir. Hidup berdampingan bersama jutaan manusia lainnya tentu memberikan kita banyak pengalaman, termasuk konflik, kerja sama, hingga interaksi antar bangsa dan negara. Kehidupan kita juga terus menerus berkembang dan berubah, guna menyesuaikan perkembangan teknologi dan cara berinteraksi yang ada.
Manusia merupakan makhluk sosial yang hidup bersama dengan segala dinamika yang hadir. Hidup berdampingan bersama jutaan manusia lainnya tentu memberikan kita banyak pengalaman, termasuk konflik, kerja sama, hingga interaksi antar bangsa dan negara.
Perkembangan gagasan-gagasan yang muncul di setiap zamannya juga perlu kita pahami untuk menjadi bekal bagi generasi-generasi penerus dalam mengembangkan teknologi, peradaban, serta cara bermasyarakat. Salah satu tokoh pemikir tanah air, Soedjatmoko, juga sudah memberikan banyak gagasan serta pemikiran mengenai berbagai aspek dalam kehidupan bermasyarakat. Mulai dari lingkungan hidup, ilmu dan teknologi, hingga pergaulan antar bangsa. Soedjatmoko juga senantiasa mempunyai intuisi intelektual untuk mencerminkan zaman serta memberikan sumbangsih ide terhadap perkembangan masyarakat.
Arsip berupa dokumen, foto, surat, hingga beragam catatan lainnya dari buah pikir Soedjatmoko juga masih disimpan dengan rapi oleh pihak keluarga. Koleksi ini juga sudah dapat diakses oleh publik melalui website serta pameran Soedjatmoko untuk memberikan kesempatan bagi generasi muda untuk melihat kembali bagaimana perjalanan seorang pemikir hadir, tumbuh, dan menuangkan gagasannya untuk tanah kelahirannya.
Dalam rangka memperingati 100 tahun Soedjatmoko, diskusi publik bertajuk “Membaca Soedjatmoko dari Rumah dan Ingatan” juga diselenggarakan pada 10-14 Januari 2023 di kediaman beliau di Menteng, Jakarta. Pameran ini, juga merupakan bagian dari rangkaian kegiatan yang sudah dilakukan selama satu tahun sejak 10 Januari 2022 lalu. Tidak hanya memberikan kesempatan bagi anak-anak muda untuk bisa menilik kembali perjalanan Soedjatmoko, pameran ini juga merupakan upaya untuk merunutkan kembali sederet momen-momen penting dalam kiprah Soedjatmoko sebagai seorang intelektual.
Pameran yang dikuratori oleh Esha Tegar Putra dan Kelana Wisnu ini juga merupakan hasil kolaborasi bersama Samudera Indonesia, AJAR, Future Institute, Prisma, dan Studio Aliri. Diskusi publik yang digelar akan mengangkat tema “Yang Muda Yang Bicara”, “Arsip Keluarga dan Catatan Kecil Lainnya”, “Kembali ke Akar, Pulang ke Sejarah”, serta pemutaran film SOEDJATMOKO: Jejak Akar Kultural Leluhur.
Setiap zaman punya tantangan yang berbeda dan tentu juga akan menghasilkan pola pikir serta cara penyelesaian masalah yang juga turut mengikuti perkembangan zaman. Kendati begitu, belajar dari sejarah dan para pemikir ulung di era sebelumnya juga bisa memberikan kita referensi untuk bisa menghadapi dinamika dan kehidupan bermasyarakat di masa mendatang.