Society Art & Culture

Penggambaran Citra Perempuan dalam Seni

Kehadiran perempuan dalam dunia seni sering kali tidak terlalu terdengar jika dibandingkan dengan nama-nama seniman laki-laki lainnya. Di Indonesia sendiri, bahkan mungkin hal ini jauh lebih ekstrem karena kita mungkin belum terlalu familiar dengan nama-nama seniman yang kita miliki secara keseluruhan. 

Dalam dunia seni yang masih didominasi oleh laki-laki saat ini, tak jarang penggambaran perempuan dalam literatur, film, atau lukisan hadir dari male gaze atau cara pandang laki-laki dalam menafsirkan sosok perempuan. Baik secara penampilan hingga ragam bahasa yang digunakan. Sehingga figur perempuan yang kita pahami adalah penggambaran wanita ideal dari sudut pandang laki-laki, yang artinya harus selalu penuh senyum dan tak jarang hanya dianggap sebagai tokoh pelengkap dalam sebuah kisah. 

Kalau kita menelusuri kembali sosok perempuan yang ditampilkan dalam literatur sejarah kita, mungkin hanya beberapa nama saja yang kisahnya tercatat lengkap. Banyak diantaranya justru terlupakan atau mungkin juga dihapuskan dalam catatan-catatan sejarah. 

Di lingkup ilmu pengetahuan ada sebuah istilah yang menunjukan bagaimana peran perempuan kadang masih dipinggirkan oleh lingkungan sosial yaitu efek matilda. Istilah ini menggambarkan perjuangan bagi perempuan untuk melawan ketidakadilan yang dirasakan saat karya atau buah pikir dari perempuan kemudian diatribusikan pada rekan laki-laki mereka dan namanya mungkin dihapuskan. 

Usaha-usaha untuk menelusuri kembali citra perempuan dalam lingkup seni khususnya film juga dilakukan oleh Madani International Film Festival melalui forum diskusi yang menjadi salah satu rangkaian acara yang dihadirkan. Ada beberapa hal yang bisa kita lakukan untuk bisa memberikan ruang yang lebih luas bagi perempuan untuk bisa berkarya.

Pertama, pemahaman bahwa arsip adalah hal penting yang perlu diperhatikan. Tanpa pengarsipan yang tersusun rapi dan jujur akan sulit untuk bisa mengenalkan karya-karya perempuan dari generasi ke generasi. 

Kedua, strategi yang terencana bukan hanya terjadi secara alami. Memang usaha untuk membuat perempuan bisa mendapatkan hak untuk terus berkarya dan bisa mendapatkan atribusi terhadap karya dan buah pikiran yang mereka miliki.

Ketiga, penelitian dan publikasi di ranah perjuangan bagi perempuan. Ini sebenarnya adalah langkah yang paling utama untuk bisa memberikan hak yang adil bagi perempuan dalam bidang seni dan juga pengetahuan. Tanpa penelitian dan publikasi yang baik, tentu akses publik terhadap karya-karya perempuan juga menjadi lebih sulit. Ketika cara ini sebenarnya saling berkesinambungan satu sama lain.

Pada akhirnya siapapun baik perempuan ataupun laki-laki seharusnya bisa mendapatkan artibusi atau hak pengkuan terhadap karya atau buah pikiran yang telah mereka buat. Tentu saja, hal ini juga harus dilakukan secara serempak oleh seluruh anggota masyarakat dan juga pemangku kebijakan yang terlibat. 

Pada akhirnya siapapun baik perempuan maupun laki-laki seharusnya bisa mendapatkan artibusi atau hak pengkuan terhadap karya serta buah pikiran yang telah mereka buat.

Related Articles

Card image
Society
Kembali Merangkul Hidup dengan Filsafat Mandala Cakravartin

Mengusahakan kehidupan yang komplit, penuh, utuh, barangkali adalah tujuan semua manusia. Siapa yang tidak mau hidupnya berkelimpahan, sehat, tenang dan bahagia? Namun ternyata dalam hidup ada juga luka, tragedi dan malapetaka. Semakin ditolak, semakin diri ini tercerai berai.

By Hendrick Tanuwidjaja
10 June 2023
Card image
Society
Melatih Keraguan yang Sehat dalam Menerima Informasi

Satu hal yang rasanya menjadi cukup penting dalam menyambut tahun politik di 2024 mendatang adalah akses informasi terkait isu-isu politik yang relevan dan kredibel. Generasi muda, khususnya para pemilih pemula sepertinya cukup kebingungan untuk mencari informasi yang dapat dipercaya dan tepat sasaran.

By Abigail Limuria
15 April 2023
Card image
Society
Optimisme dan Keresahan Generasi Muda Indonesia

Bertepatan dengan Hari Sumpah Pemuda pada 2022 lalu, British Council Indonesia meluncurkan hasil riset NEXT Generation. Studi yang dilakukan di 19 negara termasuk Indonesia ini bertujuan untuk melihat aspirasi serta kegelisahan yang dimiliki anak muda di negara masing-masing.

By Ari Sutanti
25 March 2023